Kamis, 12 Desember 2013

HUBUNGAN KANTOR PUSAT DAN CABANG


Masalah Nilai Kurs Mata Uang
Nilai Kurs (Rate of Exchange) menyatakan hubungan nilai diantara satu kesatuan mata uang asing dan kesatuan mata uang dalam negeri. Jenis kurs yang dikenal di dalam dunia perdagangan :
1.        Nilai kurs yang didasarkan langsung atas nilai relatif emas murni yang terdapat di dalam satu kesatuan mata uang tertentu.
2.        Nilai kurs yang didasarkan atas hukum permintaan dan penawaran yang berlaku
3.        Nilai kurs yang ditetapkan oleh pemerintah
Nilai kurs yang menyatakan nilai tukar mata uang asing dan dalam negeri dapat dinyatakan secara langsung atau tidak langsung. Nilai tukar langsung menyatakan nilai satu unit mata uang dalam persamaannya dengan nilai mata uang dalam negeri. Nilai tukar tidak langsung menyatakan nilai kesatuan mata uang dalam negeri dalam persamaannya dengan mata uang asing.
Jual beli dengan pihak luar negeri
Adanya fluktuasi (naik turunnya) nilai tukar dari suatu mata uang terhadap mata uang lainnya, dapat menyebabkan salah satu pihak yang mengadakan transaksi akan menderita rugi atau memperoleh laba dari perubahan kurs. Laba atau rugi tersebut adalah perbedaan yang terjadi antara kurs tanggal terjadinya atau dimulai berlakunya transaksi dengan kurs pada tanggal diselesaikannya transaksi atau dilakukannya realisasi pembayaran.
Contoh :
Seorang eksportir Indonesia mengirimkan barang-barang yang dijualnya kepada seorang pedagang di India,dengan harga factor Rp 5.500.000 kurs Rupee (RP) pada saat itu Rp 55,00 jadi pedagang India yang membeli barang dari esportir Indonesia akan mencatat transaksi itu sebagai pembelian barang seharga RP 100.000 (100.000 Rupee).Tetapi pada saat pmbayaran akan dilakukan oleh pedagangan india ternyata kurs rupiah turun menjadi 1 Rupee =RP 57,00. Dalam keadaan semacam ini pedagang India akan membayar dalam jumlah Rupee lebih rendah dari 100.000 Rupee untuk mendapatkan uang rupiah sebesar Rp 5.500.000 guna menyelesaikan kewajibanya.
Adapun pencatatan yg dilakukan eksportir Indonesia thdp transaksi itu adl sbb:
-          Pada waktu pengiriman brg (kurs 1RP=Rp55,00), jurnalnya
Piutang dagang –valuta asing                  Rp 5.500.000
Penjualan                                                                                                 Rp 5.500.000
-          Penerimaan penyelesaian pembayaran oleh pedagang dg mengirimkan uang Rp100.000(Rupee) kurs 1 RP=RP57,00), jurnalnya:
Kas                                                           Rp 5.700.000
Laba selisih kurs                                                    Rp 200.000
Piutang dagang                                       Rp 5.500.000
Masalah Penjabaran Nilai Mata Uang
Perhitungan penjabaran mata uang harus memperhatikan dasar hitungan mata uang yang bersangkutan. Apabila nilai tukar suatu mata uang dinyatakan dalam dasar hitungan desimal, penjabarannya ke dalam mata uang tertentu relatif lebih mudah.
Contoh :
Misalnya uang sejumlah 1.000.000 lira (Italy) akan dijadikan rupiah. Kurs Lira terhadap rupiah menunjukan 1 lira =0,710. Jumlah lira dinyatakan dalam rupiah. 1.000.000 L 0,710 =710.000
Sebaliknya Rp 1.000.000 dapat dinyatakan dalam lira dengan perhitungan :
Rp 1.000.000 : 0,710 =1,408,450,70 lira
Ketentuan umum untuk menjabarkan rekening-rekening mata uang asing ke dalam rupiah ini di Indonesia telah diatur di dalam prinsip akuntansi.
Penjabaran Rekening-Rekening yang Dinyatakan dalam Uang Asing
Jika laporan keuangan gabungan atau laporan keuangan yang dikonsolidasi akan disusun, dalam rangka menunjukan posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan sebagai satu kesatuan usaha, maka terlebih dahulu harus dilaksanakan penjabaran terhadap saldo rekening yang dinyatakan dalam mata uang asing menjadi saldo rekening-rekening yang dinyatakan dalam mata uang dalam negeri.
Ketentuan umum untuk menjabarkan rekening-rekening mata uang asing ke dalam rupiah ini di Indonesia telah diatur di dalam prinsip akuntansi.
Penyusunan Laporan Keuangan Gabungan Kantor Pusat dan Kantor Cabang di Luar Negeri
Langkah-langkah :
1.        atas dasar laporan keuangan individual dari cabang, terlebih dulu harus diadakan penjabarkan terhadap saldo rekening-rekening pembukuan kantor cabang menjadi saldo yang dinyatakan dalam mata uang dalam negeri yang dipakai kantor pusat.
2.        proses penjabaran terhadap saldo rekening pembukuan cabang, sebaliknya dimulai dengan mengambil dari angka-angka yang terdapat pada neraca saldo.
3.        apabila hasil penjabaran terhadap saldo rekening pembukuan secara keseluruhan tidak seimbang, maka selisihnya ditampung dalam rekening “Penyesuaian Kurs”
4.        sesudah proses penjabaran, kemudian menyusun daftar lajur gabungan
5.        menyusun neraca dan perhitungan Laba-Rugi Gabungan.

Sumber: http://resum.wordpress.com/2010/12/28/hubungan-kantor-pusat-dan-cabang-2/

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates