Pemerintah
Bidik Rp 2 Triliun dari Indonesia Tourism Investment Day 2012
Tourism Investment Day 2012 bakal digelar pada 22
Oktober 2012 di Jakarta, ini menjadi ajang pertemuan bisnis bagi 100-an calon
investor sektor pariwisata. Pemerintah pun menargetkan investasi Rp 2 triliun
dari agenda tersebut.
Indonesia Tourism Investment Day (ITID) 2012 adalah forum bisnis yang mempertemukan para calon investor dengan pengelola kawasan pariwisata yakni Asosiasi Kawasan Pariwisata Indonesia (AKPI), juga Pemkot/Pemkab yang memiliki daerah berpotensi pariwisata.
Dalam forum yang akan digelar di Hotel JW Marriott, Jakarta Selatan, 22 Oktober 2012 mendatang, akan ada sekitar 100 calon investor potensial asal Indonesia dan mancanegara.
"Ada China, Korea Selatan, Jepang, Australia, UEA, Singapura, Malaysia, dan Thailand," kata Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekraf, Firmansyah Rahim, dalam jumpa pers ITID 2012 di Lt 14 Gedung Sapta Pesona, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa (16/10/2012).
Dalam kegiatan tersebut, akan dipresentasikan potensi kawasan wisata Pemda antara lain Bali-NTT, Taman Nasional, Pulau Kecil di NTB, Danau Toba, Bugam Raya Kalteng, Wangi-wangi Selteng, dan Lombok Tengah. Sementara untuk kawasan pariwisata antara lain Mandalika di NTB, Tanjung Lesung Banten, Lagoi Bay Kep. Riau, Belitung, Sari Ater Jabar, Sentul Nirwana Resort Bogor, dan Teluk Mekaki NTT.
"Investor yang diundang sekitar 70 dari dalam negeri, dan 30 investor dari luar negeri. Jumlah transaksi ditargetkan Rp 2 triliun dari sini," kata Firmansyah.
Investasi tersebut berupa pengelolaan kawasan sendiri, atau penyewaan kawasan. Misal, ada 17 tenant (termasuk resor) yang berada di kawasan Bali Tourism Development Center.
"Salah satu potensi besar pariwisata di Indonesia adalah adanya usaha resor skala menengah atau kecil. Potensinya sangat besar. Misalnya, di kawasan Indonesia Timur," kata Marudi Surachman, Ketua Umum AKPI dalam kesempatan yang sama.
Indonesia Tourism Investment Day (ITID) 2012 adalah forum bisnis yang mempertemukan para calon investor dengan pengelola kawasan pariwisata yakni Asosiasi Kawasan Pariwisata Indonesia (AKPI), juga Pemkot/Pemkab yang memiliki daerah berpotensi pariwisata.
Dalam forum yang akan digelar di Hotel JW Marriott, Jakarta Selatan, 22 Oktober 2012 mendatang, akan ada sekitar 100 calon investor potensial asal Indonesia dan mancanegara.
"Ada China, Korea Selatan, Jepang, Australia, UEA, Singapura, Malaysia, dan Thailand," kata Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekraf, Firmansyah Rahim, dalam jumpa pers ITID 2012 di Lt 14 Gedung Sapta Pesona, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa (16/10/2012).
Dalam kegiatan tersebut, akan dipresentasikan potensi kawasan wisata Pemda antara lain Bali-NTT, Taman Nasional, Pulau Kecil di NTB, Danau Toba, Bugam Raya Kalteng, Wangi-wangi Selteng, dan Lombok Tengah. Sementara untuk kawasan pariwisata antara lain Mandalika di NTB, Tanjung Lesung Banten, Lagoi Bay Kep. Riau, Belitung, Sari Ater Jabar, Sentul Nirwana Resort Bogor, dan Teluk Mekaki NTT.
"Investor yang diundang sekitar 70 dari dalam negeri, dan 30 investor dari luar negeri. Jumlah transaksi ditargetkan Rp 2 triliun dari sini," kata Firmansyah.
Investasi tersebut berupa pengelolaan kawasan sendiri, atau penyewaan kawasan. Misal, ada 17 tenant (termasuk resor) yang berada di kawasan Bali Tourism Development Center.
"Salah satu potensi besar pariwisata di Indonesia adalah adanya usaha resor skala menengah atau kecil. Potensinya sangat besar. Misalnya, di kawasan Indonesia Timur," kata Marudi Surachman, Ketua Umum AKPI dalam kesempatan yang sama.
Sumber: Detik
finance. Selasa, 16/10/2012 18:11 WIB
Link:
http://finance.detik.com/read/2012/10/16/181135/2064287/4/pemerintah-bidik-rp-2-triliun-dari-indonesia-tourism-investment-day-2012?
ANALISIS:
Menurut
saya, sektor pariwisata memang menyumbang besar dalam perekonomian suau Negara
terutama Indonesia. Bidang pariwisata menyumbang banyak devisa ke suatu Negara.
Oleh karena itu sektor pariwisata sebaiknya dikembangkan dengan baik dan dijaga
kelestariannya. Kemajuan sektor pariwisata juga dapat mengembangkan sektor
lain, seperti perdagangan, dan investasi di perhotelan yang ada di area suatu
tempat wisata. Dengan begitu, perekonomian Negara meningkat dan begitupula
kesejahteraan masyarakatnya pun meningkat serta mengurangi tingkat kemiskinan
di Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar