IHSG diprediksi melanjutan penguatan
Kendati belum bisa bernafas lega, pailng tidak indeks
harga saham gabungan (IHSG) tengah menunjukkan aktivitas yang bergairah.
Setelah pada perdagangan sebelumnya IHSG mampu bertahan di Zona hijau, pada
perdagangan hari ini IHSG diproyeksi mampu melanjutkan penguatannya.
"Pada perdagangan Selasa (16/10) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.278-4.298 dan resistance4.321-4.327," terang Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (16/10/2012).
IHSG membentuk pola seperti tweezers top dan masih mendekati upper bollinger bands.Sementara, MACD bergerak naik tipis dengan histogram positif yang memanjang. RSI, William's R, dan Stochastic masih bergerak naik mendekati area overbought.
Beredarnya data-data yang positif sedikit membantu IHSG untuk tetap bertahan meski dibayang aksi ambil untung (profit taking) yang biasa menyertai pada setiap penembusan resisten terbarunya.
Karena itu, Reza menyarankan pelaku pasar tetap berhati-hati akan ancaman kemungkinan timbulnya sentimen negatif dari zona Eropa dan Amerika Serikat. "Peluang kenaikan lanjutan akan terpatahkan bila rilis data tambahan dari AS dan Eropa tidak sesuai dengan ekspektasi pasar," simpulnya.
Pada perdagangan sebelumnya, meski IHSG telah menyentuh kembali level tertinggi terbarunya, namun berbeda dengan pekan sebelumnya. Kali ini, IHSG masih mampu bertahan di zona hijau meskipun selama perjalanan IHSG lebih banyak bergerak di teritori negatif.
"Tetapi, jelang penutupan IHSG, pergerakan HSI yang kembali menguat walau tipis dan positifnya bursa saham Eropa membuat pergerakan IHSG bisa kembali masuk ke zona hijau," ujarnya.
Kenaikan data ekspor dan rendahnya inflasi China serta ekspektasi kenaikan data penjualan ritel dan indeks manufaktur AS membuat pelemahan bursa saham Asia, termasuk IHSG sedikit tertahan.
Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level 4.316,40 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan juga sempat menyentuh level 4.292,84 (level terendahnya) jelang akhir sesi 2 dan akhirnya berhasil bertengger di level 4.313,52.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi tercatat turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan nilai transaksi jual.
Pergerakan nilai tukar rupiah dipicu variatifnya sentimen yang muncul, diantaranya kekecewaan pasar terhadap hasil pertemuan IMF pekan lalu, dimana tidak memberikan kesatuan sikap dari para pengambil kebijakan di level global terhadap ancaman ekonomi dunia.
Tapi, di sisi lain terdapat sentimen positif dari Yuan setelah data neraca perdagangan China membaik menjadi USD27,7 miliar dari sebelumnya USD26,66 miliar atau lebih tinggi dari prediksi USD20,67 milier. Begitu pun dengan data inflasi bulanan dan tahunan China yang menurun.
Pergerakan bursa saham Asia dipicu variatifnya data yang muncul. Di satu sisi, beredarnya prediksi penurunan kinerja emiten kuartal III/2012 dan ekspektasi perlambatan ekonomi turut mempengaruhi ritme perdagangan.
Tapi, di sisi lain, kenaikan ekspor China sebesar 9,9 persen diatas estimasi 5persen dan kenaikan CPI bulanan direspon positif pelaku pasar. Perbankan China juga memperpanjang pinjaman sebesar 623,2 miliar Yuan dan surplus perdagangan China melebar menjadi USD26,67 miliar.
"Pada perdagangan Selasa (16/10) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.278-4.298 dan resistance4.321-4.327," terang Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (16/10/2012).
IHSG membentuk pola seperti tweezers top dan masih mendekati upper bollinger bands.Sementara, MACD bergerak naik tipis dengan histogram positif yang memanjang. RSI, William's R, dan Stochastic masih bergerak naik mendekati area overbought.
Beredarnya data-data yang positif sedikit membantu IHSG untuk tetap bertahan meski dibayang aksi ambil untung (profit taking) yang biasa menyertai pada setiap penembusan resisten terbarunya.
Karena itu, Reza menyarankan pelaku pasar tetap berhati-hati akan ancaman kemungkinan timbulnya sentimen negatif dari zona Eropa dan Amerika Serikat. "Peluang kenaikan lanjutan akan terpatahkan bila rilis data tambahan dari AS dan Eropa tidak sesuai dengan ekspektasi pasar," simpulnya.
Pada perdagangan sebelumnya, meski IHSG telah menyentuh kembali level tertinggi terbarunya, namun berbeda dengan pekan sebelumnya. Kali ini, IHSG masih mampu bertahan di zona hijau meskipun selama perjalanan IHSG lebih banyak bergerak di teritori negatif.
"Tetapi, jelang penutupan IHSG, pergerakan HSI yang kembali menguat walau tipis dan positifnya bursa saham Eropa membuat pergerakan IHSG bisa kembali masuk ke zona hijau," ujarnya.
Kenaikan data ekspor dan rendahnya inflasi China serta ekspektasi kenaikan data penjualan ritel dan indeks manufaktur AS membuat pelemahan bursa saham Asia, termasuk IHSG sedikit tertahan.
Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level 4.316,40 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan juga sempat menyentuh level 4.292,84 (level terendahnya) jelang akhir sesi 2 dan akhirnya berhasil bertengger di level 4.313,52.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi tercatat turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan nilai transaksi jual.
Pergerakan nilai tukar rupiah dipicu variatifnya sentimen yang muncul, diantaranya kekecewaan pasar terhadap hasil pertemuan IMF pekan lalu, dimana tidak memberikan kesatuan sikap dari para pengambil kebijakan di level global terhadap ancaman ekonomi dunia.
Tapi, di sisi lain terdapat sentimen positif dari Yuan setelah data neraca perdagangan China membaik menjadi USD27,7 miliar dari sebelumnya USD26,66 miliar atau lebih tinggi dari prediksi USD20,67 milier. Begitu pun dengan data inflasi bulanan dan tahunan China yang menurun.
Pergerakan bursa saham Asia dipicu variatifnya data yang muncul. Di satu sisi, beredarnya prediksi penurunan kinerja emiten kuartal III/2012 dan ekspektasi perlambatan ekonomi turut mempengaruhi ritme perdagangan.
Tapi, di sisi lain, kenaikan ekspor China sebesar 9,9 persen diatas estimasi 5persen dan kenaikan CPI bulanan direspon positif pelaku pasar. Perbankan China juga memperpanjang pinjaman sebesar 623,2 miliar Yuan dan surplus perdagangan China melebar menjadi USD26,67 miliar.
Sumber: Sindonews. Selasa, 16 Oktober 2012 − 08:22 WIB
Link:
http://ekbis.sindonews.com/read/2012/10/16/38/680086/ihsg-diprediksi-melanjutan-penguatan
ANALISIS:
Menurut saya, kenaikan IHSG dipengaruhi oleh keadaan
perekonomian suatu Negara. Kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
merupakan kabar baik bagi perusahaan-perusahaan dan perekonomian suatu Negara
termasuk Indonesia. Semakin tinggi kenaikan Indeks Harga Saham suatu
perusahaan, maka semakin bagus kualitas perusahaan tersebut. Meskipun IHSG
naik, perusahaan tidak boleh pelaku pasar tetap berhati-hati akan ancaman
kemungkinan timbulnya sentimen negatif dari suatu Negara karena IHSG mudah
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, contohnya kekecewaan pasar terhadp
kebijakan yang dikeluarkan oleh IMF.
0 komentar:
Posting Komentar